JEPARA GROUPERS
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Aggressive Inline Skate, Jepara Extreme Arena (JAE

Go down

Aggressive Inline Skate, Jepara Extreme Arena (JAE Empty Aggressive Inline Skate, Jepara Extreme Arena (JAE

Post by handoko 20.02.12 8:49

Aggressive Inline Skate, Jepara Extreme Arena (JAE H40402k3komunitashandok

Hobi merupakan hal mutlak yang harus di wujudkan, sesorang yang memiliki hobi kerap kali melestarikan hobinya tersebut, walaupun sesuatu yang disukainya ini berbahaya bagi khalayak umum, namnun, anak-anak muda Jepara pecinta sepatu roda Agressive Inline Skate mampu bermain dengan gaya atraksi manuver extreme.

Para anak muda Jepara yang menyebut dirinya Jepara Extreme Arena (JAE) mulai bermain sejak 3 tahun yang lalu, tepatnya 1 Desember 2008, anggata kelompok ini hanya 12 orang dewasa dan 9 anak-anak, walau demikian, bagi mereka, kelompok tersebut sudah cukup menggebrak andrenalin para penonton yang menyaksikan atraksinya. Mereka sering memainkan trik-trik melayang berbahaya yakni berseluncur di arena bebas di komplek alun-alun Kota Jepara.

Handoko Nusantoro (25), pria asal Krapyak Jepara ini adalah salah satu kelompok pecinta Agressive Inline Skate, atraksi manuver berbahaya kerap kali dimainkan oleh pria tinggi 173 ini, misal, berseluncur diatas papan blok dengan gaya extreme, dan melayang dengan ketinggian lebih dari 1 meter diatas tanah. adegan ini kerap kali dilakukanya di alun-alun Jepara saat latihan berlangsung, untuk mengasah kemampuan bermain sepatu Roda Agressivenya.

"Kenapa kami suka olah raga ini? yang mungkin di sebagian pandangan orang aggressive inline skate itu berbahaya, kalo kami di tanya itu, sepakat menjawab PANGGILAN JIWA. tapi sebenarnya lebih menjurus ke kebebasan, karna olah raga ini tidak mempunyai aturan permainan, bebas bermain sesuka hati", kata Nusantoro saat di hubungi warta Jateng, Minggu (12/1) di Alun-alun jepara.

Menurut penjelasan pria yang sering memakai topi ini, sebenarnya olahraga Inline Skate dibagi beberapa cabang, yakni Speed, Slalome, Fitness, dan yang terakhir Agressive.

"Speed adalah sepatu roda yang hanya untuk kecepatan atau balap biasanya rodanya lebih besar ukuranya dan berjumlah 4 roda di setiap sepatunya, Slalome lebih ke aksi melalui halang rintang, sepatu jenis ini juga bentuknya hampir sama seperti jenis speed, namun ukuran rodanya lebih kecil, Fitness hanya untuk Jalan- jalan dan kebugaran, sedangkan Agressive ukuran sepatunya lebih besar dan berat 2 kilo gram, hanya mempunyai 2 roda di setiap sepatunya, di khususkan untuk trik2 extreme seperti Grinding,Drop in dan lain- lain", Jelasnya.

Dia juga berkata, awal mulanya, kelompok ini bermaen jenis Slalome, karena sepatu Aggressive masih mahal, sampai kemudian ada seorang teman kelompok ini dari Bandung, Arif Susetyo (28) bekerja di PLTU jepara, yang ternyata juga maen sepatu roda jenis Aggressive, dari dialah kelompok ini dapat banyak bantuan dan pembelajaran.

"Mulai belajar mengasah skill, karna memang mas Arif sudah lebih dulu maen Aggrssive Inline Skate,sampai bantuan materi. karena sebagian besar anak2 Jepara yang maen mendapet keringanan membeli sepatu Jenis ini yang haganya lebih dari 3jt-an dengan cara mencicilnya ke bang Arif Susetyo. dari situlah kita bertambah banyak dan sampai sekarang semakin ramai." Papar Nusantoro.

Dari hobi tersebut, kelompok ini sering mengikuti kompetisi di berbagai kota di Indonesia , dari mulai Jogja, Jakarta, Bandung, sampai Kalimantan. Prestasi yang di dapat di setiap perlombaan selalu memuaskan. yang paling membanggakan adalah saat seorang perwakilan komunitas ini, Jono (18), berangkat mewakili Jepara untuk berlomba di Kalimantan. tidak disangka untuk pemula, berhasil membawa Juara 3 Tingkat Nasional, dari situlah Jepara mulai dikenal oleh para pecinta Agressive Inline Skate.

sayangnya sarana dan prasarana di Jepara belum mendukung kegiatan mereka, mungkin jika Pemda kota Jepara membantu memberi sarana atau lahan untuk bermain seperti yang sudah tersedia di Semarang, Jogja, Bandung, Jakarta, Kalimantan. Kelompok ini bisa lebih terasah dan tidak menutup kemungkinan bisa membawa nama baik Jepara di setiap event yang sering diadakan di Indonesia.

Dari itu, Nusantoro juga berharap adanya sedikit perhatian dari Pemda Jepara agar membantu pengadaan sarana, "jangan hanya di lihat dari onar/ulah kami di alun-alun Jepara yang dipandang sebagian orang merusak infrastuktur kota. namun apa yang bisa kami beri untuk kota kita tercinta Jepara ini", tegasnya. (Handoko)

handoko
Newbie
Newbie

Jumlah posting : 1
Registration date : 19.02.12

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik